Assalamu'alaikum wr.wb.
Salam kemanusiaan,
Tanggal 2 April adalah memperingati hari Autis sedunia, apa dan bagaimana penanganan dan terapi terhadap pasien penderita autis, berikut penjelasannya.
Autisme adalah gangguan perkembangan yang komplek, mempengaruhi perilaku, dengan akibat kekurangan kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan emosional dengan orang lain, sehingga sulit untuk mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat.
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Namun, faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
1. Jenis kelamin.
2. Faktor keturunan
3. Pengaruh gangguan lainnya, seperti sindrom Down, distrofi otot, neurofibromatosis, sindrom Tourette, lumpuh otak (cerebral palsy) serta sindrom Rett.
4. Kelahiran prematur
Secara umum, gejala autisme terdeteksi pada usia awal perkembangan anak sebelum mencapai tiga tahun.
Ciri-ciri gejala autisme
1. Perkembangan bicara yang lamban atau sama sekali tidak bisa bicara.
2. Tidak pernah mengungkapkan emosi atau tidak peka terhadap perasaan orang lain.
3. Tidak merespons saat namanya dipanggil, meski kemampuan pendengarannya normal.
4. Cenderung menghindari kontak mata.
5. Tidak bisa memulai percakapan, meneruskan obrolan, atau hanya bicara saat meminta sesuatu.
6. Sering mengulang kata-kata dan frasa, tapi tidak mengerti penggunaannya secara tepat.
7. Cenderung terlihat tidak memahami pertanyaan atau petunjuk sederhana.
8. Tidak memahami interaksi sosial yang umum, misalnya cara menyapa
9. Lebih suka rutinitas yang familier dan marah jika ada perubahan.
10. Cara bermain repetitif dan tidak imajinatif, misalnya menyusun balok berdasarkan ukuran atau warna daripada membangun sesuatu yang berbeda. Sangat terpaku pada topik atau kegiatan tertentu dengan intensitas fokus yang berlebihan.
Periksakanlah anak Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Penting bagi pengidap untuk menjalani penanganan sesegera mungkin agar keefektifannya mengingat
Penanganan autisme bertujuan untuk mengembangkan kemampuan para penyandang semaksimal mungkin agar mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah penanganan yang umumnya dianjurkan adalah:
- Terapi perilaku dan komunikasi. Ini dilakukan agar penyandang autisme lebih mudah beradaptasi. Contoh terapinya adalah Terapi Applied Behavior Analysis atau ABA sering digunakan untuk penanganan anak autistik. Terapi ini sangat representatif bagi penanggulangan anak spesial dengan gejala autisme. Sebab, memiliki prinsip yang terukur, terarah dan sistematis; juga variasi yang diajarkan luas; sehingga dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, sosial dan motorik halus maupun kasar
- Terapi keluarga.Peran orang tua bagi anak-anak penyandang autisme sangatlah penting. Partisipasi aktif orang tua akan mendukung dan membantu meningkatkan kemampuan sang anak.
- Pemberian obat-obatan. Walau tidak bisa menyembuhkan autisme, obat-obatan mungkin diberikan guna mengendalikan gejala-gejala tertentu. Contohnya, antidepresan untuk mengendalikan gangguan kecemasan, penghambat pelepasan selektif serotonin (SSRI) untuk menangani depresi, melatonin untuk mengatasi gangguan tidur, atau obat anti-psikotik untuk menangani perilaku yang agresif dan membahayakan.
- Terapi psikologi. Penanganan ini dianjurkan apabila penyandang autisme juga mengidap masalah kejiwaan lain, seperti gangguan kecemasan.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar